Selasa, 01 Desember 2015

Seni Menciptakan Wacana dalam Buku

Judul Buku: Seni Menulis dan Membuat Buku
Penulis: Robert Louis Stevenson & Washington Irving
Tebal Buku: 131 + vii halaman
Penerbit: Jendela, Yogyakarta
Tahun Terbit: 2004
Peresensi: RF. Dhonna
Komunikasi edisi tahun 27/235/November 2004.

Pada mulanya adalah kata. Ia dituliskan dalam barisan kalimat dan paragraf. Kisahnya tentang segala isi dunia. Kemudian ia dirias hingga menawan. Sesudahnya ia dinaikkan ke alat cetak. Lipatan-lipatan kertasnya disatukan sampai berbentuk persegi. Pada akhirnya ia menjadi buku, yang dihadirkan kepadamu untuk dijadikan tunggangan bagi sebuah petualangan.

Begitulah bunyi epilog buku yang tersusun dari gabungan dua esai yang berjudul The Art of Writing dan The Art of Book-Making ini. Benar bahwa buku adalah salah satu artefak yang bisa dipakai sebagai tunggangan bagi sebuah petualangan hidup, karena sifatnya mampu meyakinkan sekaligus mempengaruhi pemikiran seseorang.

Sudah banyak buku-buku tentang menulis yang beredar di pasaran, tetapi kebanyakan buku-buku tersebut berupa buku panduan, hanya membicarakan teknik bagaimana cara menulis dan tidak menyinggung substansi dari kegiatan menulis itu sendiri. Karena itulah  buku ini hadir untuk memaparkan bagaimana menghasilkan sebuah tulisan yang bisa memberikan deskripsi suasana, selingkup nuansa, bagi sebuah hasil proses artistik dan disajikan caranya.

Buku ini mengungkapkan bahwa seorang penulis (terutama penulis sastra) itu tak ubahnya seperti seorang arsitek istana seni yang turut menciptakan peradaban baru melalui kata-kata. Menurut penulis The Art of Writing, RL Stevenson, dalam bentuk yang paling sederhana sekalipun, sebuah karya sastra memiliki kekuasaan untuk melakukan perusakan maupun perbaikan secara besar-besaran (hal.42). Berdasarkan hal itu, ia menambahkan bahwa moralitas yang harus diemban oleh seseorang yang berkecimpung dalam profesi kepengarangan adalah wajib menjunjung tinggi kejujuran pada fakta dan bersemangat penuh dalam melakukan pekerjaannya, karena ia akan senantiasa bersentuhan dengan idealisme dan realisme yang mengalami pertempuran untuk memutuskan arah karyanya.

Bagi pengarang Treasure Island ini ini, tujuan segala seni ialah untuk menggelar sebuah pola yang bisa jadi tentang warna, bunyi, perubahan perilaku, gambar geometris, atau baris imitatif, namun tetap sebuah pola. Menurutnya, musik dan sastra merupakan dua macam seni temporal yang mampu menciptakan pola bunyi dalam waktu, atau dengan kata lain, pola bunyi dan jeda. Dari jeda yang tercipta itulah, komunikasi antara penulis dengan penikmat sastra akan terjalin.

Berkenaan dengan baris imitatif, Washington Irving dalam esainya The Art of Book-Making berpendapat bahwa kebanyakan penulis buku pada masanya tidak hanya bersikap meniru (imitatif) terhadap baris-baris tulisan para penulis buku sebelum masanya. Bahkan ia menyebut mereka sebagai kumpulan predator, yang bisanya cuma mendaur ulang, menambal sulam, mengambil kutipan dari sana-sini, dan memangkasi karya-karya cerdas para pendahulu mereka. Hal ini tidak jauh beda dengan masa kini. Seperti di Indonesia, plagiarisme kerapkali terjadi. Tidak hanya plagiarisme ide atau tulisan, tapi juga plagiarisme di bidang lain. Ironisnya, para plagiator itu tetap bangga dengan tindakannya itu. Mengenai plagiarisme, Irving berkeyakinan bahwa karya curian yang dicangkok para perampok ide itu tidak akan mampu bertahan lama. Tetapi bagaimanapun juga, berdasarkan pengalaman penulis yang dikenal sebagai Bapak Cerpen Amerika itu, pada dasarnya setiap penulis sulit untuk mengelak dari keterpengaruhan dan kecenderungan peniruan.

Buku terjemahan ini dilengkapi dengan pengalaman Stevenson ketika ia tengah dalam proses pembuatan novel-novelnya, seperti Treasure Island dan The Master of Ballantrae. Dia menuturkan apa saja hambatannya ketika menulis novel-novel tersebut. Sayang, mungkin karena merupakan buku terjemahan, banyak kalimat penyesuaian dalam buku ini yang kurang  bisa dimengerti maknanya.
***

http://rochimafirmadhonna.blogspot.co.id/2015/06/resensi-seni-menciptakan-wacana-dalam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aang Fatihul Islam Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Adam Roberts Adelbert von Chamisso Adreas Anggit W. Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus R. Sarjono Ahmad Farid Yahya Ahmad Yulden Erwin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Albert Camus Albrecht Goes Alexander Pushkin Alit S. Rini Amien Kamil Amy Lowell Andra Nur Oktaviani André Chénier Andy Warhol Angela Angela Dewi Angrok Anindita S. Thayf Anton Bruckner Anton Kurnia Anwar Holid Arif Saifudin Yudistira Arthur Rimbaud Arti Bumi Intaran AS Laksana Asep Sambodja Awalludin GD Mualif Axel Grube Bambang Kariyawan Ys Basoeki Abdullah Beethoven Ben Okri Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Berto Tukan BI Purwantari Birgit Lattenkamp Blaise Cendrars Book Cover Brunel University London Budi Darma Buku Kritik Sastra C.C. Berg Candra Kurnia Cecep Syamsul Hari Chairil Anwar Chamim Kohari Charles Baudelaire Claude Debussy Cristina Lambert D. Zawawi Imron Damhuri Muhammad Dana Gioia Daniel Paranamesa Dante Alighieri Dante Gabriel Rossetti (1828-1882) Dareen Tatour Darju Prasetya Darwin Dea Anugrah Denny Mizhar Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Dwi Cipta Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Edgar Allan Poe Eka Budianta Eka Kurniawan Emha Ainun Nadjib Emily Dickinson Enda Menzies Endorsement Ernest Hemingway Erwin Setia Essay Evan Ys Fahmi Faqih Fatah Anshori Fazabinal Alim Feby Indirani François Villon François-Marie Arouet (Voltaire) Frankfurt Book Fair 2015 Franz Kafka Franz Schubert Franz Wisner Frederick Delius Friedrich Nietzsche Friedrich Schiller Fritz Senn FX Rudy Gunawan G. J. Resink Gabriel García Márquez Gabriela Mistral Gerson Poyk Goenawan Mohamad Goethe Hamid Dabashi Hardi Hamzah Hasan Junus Hazrat Inayat Khan Henri de Régnier Henry Lawson Hera Khaerani Hermann Hesse Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ignas Kleden Igor Stravinsky Imam Nawawi Indra Tjahyadi Inspiring Writer Interview Iskandar Noe Jakob Sumardjo Jalaluddin Rumi James Joyce Jean-Paul Sartre Jiero Cafe Johann Sebastian Bach Johannes Brahms John H. McGlynn John Keats José de Espronceda Jostein Gaarder Kamran Dikarma Katrin Bandel Khalil Gibran (1883-1931) Koesoema Affandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Koskow Kulya in the Niche of Philosophjy Laksmi Pamuntjak Laksmi Shitaresmi Lathifa Akmaliyah Laurencius Simanjuntak Leila S Chudori Leo Tolstoy Lontar Foundation Lorca Lord Byron Ludwig Tieck Luís Vaz de Camões Lutfi Mardiansyah Luthfi Assyaukanie M. Yoesoef M.S. Arifin Mahmoud Darwish Mahmud Ali Jauhari Mahmudi Maman S. Mahayana Marco Polo Martin Aleida Mathori A Elwa Max Dauthendey Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Michael Kumpfmüller Michelangelo Milan Djordjevic Minamoto Yorimasa Modest Petrovich Mussorgsky Mozart Mpu Gandring Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mulla Shadra Nenden Lilis A Nikmah Sarjono Nikolai Andreyevich Rimsky-Korsakov Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Notes Novel Pekik Nunung Deni Puspitasari Nurel Javissyarqi Octavio Paz Orasi Budaya Orhan Pamuk Pablo Neruda Panos Ioannides Patricia Pawestri Paul Valéry Paul van Ostaijen PDS H.B. Jassin Penerbit SastraSewu Percy Bysshe Shelley Pierre de Ronsard Poems Poetry Pramoedya Ananta Toer Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Setia Pyotr Ilyich Tchaikovsky R. Ng. Ronggowarsito (1802-1873) Rabindranath Tagore Radhar Panca Dahana Rainer Maria Rilke Rakai Lukman Rama Dira J Rambuana Read Ravel Rengga AP Resensi reviewer RF. Dhonna Richard Strauss Richard Wagner Ridha al Qadri Robert Desnos Robert Marcuse Ronny Agustinus Rosalía de Castro Ruth Martin S. Gunawan Sabine Müller Samsul Anam Santa Teresa Sapardi Djoko Damono Sara Teasdale Sasti Gotama Saut Situmorang Schreibinsel Self Portrait Nurel Javissyarqi by Wawan Pinhole Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Short Story Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Solo Exhibition Rengga AP Sony Prasetyotomo Sri Wintala Achmad Stefan Zweig Stefanus P. Elu Subagio Sastrowardoyo Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri T.S. Eliot Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Thales The World Readers Award Tito Sianipar Tiya Hapitiawati To Take Delight Toeti Heraty Tunggul Ametung Ulysses Umar Junus Unknown Poet From Yugoslavia Usman Arrumy Utami Widowati Vladimir Nabokov W.S. Rendra Walter Savage Landor (1775-1864) Watercolour Paint Wawan Eko Yulianto Wawan Pinhole Welly Kuswanto Wildani Hefni William Blake William Butler Yeats Wizna Hidayati Umam World Letters X.J. Kennedy Yasraf Amir Piliang Yasunari Kawabata Yogas Ardiansyah Yona Primadesi Yuja Wang Yukio Mishima Z. Afif Zadie Smith Zeynita Gibbons