Kamis, 12 Agustus 2021

Sastra Dunia dan Kita Dalam Lembaran Esai

Arif Saifudin Yudistira *
 
Apa yang bisa kita simpulkan dari berlembar-lembar esai yang ditulis oleh penulis di buku Mencari Setangkai Daun Surga (2016)? Barangkali kita bisa mengatakan dalam sebaris kalimat pendek : Sastra itu penting, dan tak bisa dilepaskan dari peristiwa keseharian. Anton Kurnia bekerja sebagai seorang penerjemah buku-buku sastra dunia di negeri ini. Namanya tak asing bagi pembaca sastra kita. Ia telah menerjemahkan banyak cerpen dan buku dari penulis dunia untuk pembaca Indonesia. Sebagai penerjemah, tentu saja apa yang ia terjemahkan tak bisa berhenti menjadi sebuah buku semata. Ia tak mau hanya sekadar menjadi penerjemah professional seperti kebanyakan orang.
 
Dari latar belakang itulah barangkali Anton Kurnia menuliskan esai. Ia menautkan peristiwa keseharian, fakta yang ada di negeri ini dengan bacaan yang ia baca. Ia menghubungkan simpul antara novel, cerita pendek, kalimat-kalimat dari pengarang besar dunia untuk dibenturkan kepada realitas yang ada di negeri ini. Kita bisa menilik judul salah satu esainya Gabo, Sastra Amerika Latin dan Kita. Kata kita sendiri seperti sebuah ajakan untuk menautkan diri dengan sastra dunia. Ia menyebut Gabo memiliki pengaruh positif terhadap proses kreatif para penulis Indonesia mutakhir yang jejaknya antara lain tampak pada karya-karya Eka Kurniawan, Triyanto Triwikromo, atau AS Laksana (h.129).
 
Pada kenyataannya memang demikian, sastra kita tak bisa lepas dari keterpengaruhan bacaan dan referensi yang dibaca oleh para sastrawan kita. Mau tidak mau, bacaan itu ikut memberi pengaruh kuat pada sastrawan kita. Sebut saja Pramoedya Ananta Toer menuliskan pengakuannya Teknik yang dihadiahkan Steinbeck padaku tampaknya akan menjadi milik tetap Steinbeck menderetkan kata-kata sederhana bermuatan padat, kalimat-kalimat apik dan utuh (h.46).
 
Kita akan diajak untuk tamasya sekaligus dikenalkan dengan berbagai tulisan dan nilai yang dibawa dari sastrawan dunia seperti Italo Calvino, Orhan Pamuk, Naguib Mahfouz, Nadine Gordimer, Kafka, juga Haruki Murakami dan Mo Yan. Sederet nama sastrawan dunia itu memberikan inspirasi sekaligus menjadi catatan penting bukan hanya karena mereka adalah nama-nama pemenang nobel, tetapi karena daya juang dan karya-karyanya ikut memberikan pencerahan pada banyak orang.
 
Buku Mencari Setangkai Daun Surga dibagi menjadi tiga bagian yang pertama Dari Praha Ke Hindia Lama berisi tulisan-tulisan tentang sastra baik dari pengarang dunia sampai pada isu sastra mutakhir di dalam dan luar negeri. Sedangkan di bagian kedua Melawan Lupa, Menolak Mitos berisi tentang isu-isu perbukuan dan sastra kita. Seperti isu tentang kampanye, isu tentang buku kiri, sampai dengan tragedy munir, Ahok dan Jokowi. Isu-isu itu dikemas dengan apik oleh penulis, diendapkan dan dimunculkan kembali dalam bentuk esai yang enak dibaca dan terasa segar. Sedangkan di bagian tiga Rubah Gurun dan hantu Komunis lebih menekankan isu-isu politik seperti korupsi, sepak bola, sensor film, sampai pada persoalan nama orang Indonesia.
 
Sebagai sebuah kumpulan esai, tentu saja penulis tak bisa menyajikan bahasan yang lebih dalam dan rinci dari tema-tema yang diangkat penulis. Tetapi penulis mencoba untuk mengaitkan apa yang ia tulis dengan referensi dan pelbagai bacaan yang ia baca terutama tentang karya sastra.
 
Membaca Esai-esai Anton Kurnia di buku ini kita akan mendengarkan pengisahan para tokoh sastrawan dunia dan juga karya-karyanya yang disajikan secara menarik, cerdas dan jernih. Anton mengajak kita merenungi kembali bahwa karya sastra bukan sekadar bacaan semata, ia ikut serta memberi pengaruh bagi kehidupan kita. Satra pada dasarnya bukan membuat orang terlena dengan dunia imajinasinya, tetapi sebaliknya, melalui sastra kita akan melihat dunia di sekeliling kita dengan cara yang lebih arif dan bijak.
__________________

*) Penulis adalah Pengelola doeniaboekoe.blogspot.com, Koordinator Pondok Filsafat SOLO, tulisan dimuat di Koran Madura, 1 Juli 2016. http://sastra-indonesia.com/2020/05/sastra-dunia-dan-kita-dalam-lembaran-esai/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Syauqi Sumbawi A.C. Andre Tanama Aang Fatihul Islam Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W. M. Adam Roberts Adelbert von Chamisso Adreas Anggit W. Aguk Irawan MN Agus B. Harianto Agus R. Sarjono Ahmad Farid Yahya Ahmad Yulden Erwin Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Albert Camus Albrecht Goes Alexander Pushkin Alit S. Rini Amien Kamil Amy Lowell Andra Nur Oktaviani André Chénier Andy Warhol Angela Angela Dewi Angrok Anindita S. Thayf Anton Bruckner Anton Kurnia Anwar Holid Arif Saifudin Yudistira Arthur Rimbaud Arti Bumi Intaran AS Laksana Asep Sambodja Awalludin GD Mualif Axel Grube Bambang Kariyawan Ys Basoeki Abdullah Beethoven Ben Okri Bernando J. Sujibto Berthold Damshäuser Berto Tukan BI Purwantari Birgit Lattenkamp Blaise Cendrars Book Cover Brunel University London Budi Darma Buku Kritik Sastra C.C. Berg Candra Kurnia Cecep Syamsul Hari Chairil Anwar Chamim Kohari Charles Baudelaire Claude Debussy Cristina Lambert D. Zawawi Imron Damhuri Muhammad Dana Gioia Daniel Paranamesa Dante Alighieri Dante Gabriel Rossetti (1828-1882) Dareen Tatour Darju Prasetya Darwin Dea Anugrah Denny Mizhar Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Dwi Cipta Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Edgar Allan Poe Eka Budianta Eka Kurniawan Emha Ainun Nadjib Emily Dickinson Enda Menzies Endorsement Ernest Hemingway Erwin Setia Essay Evan Ys Fahmi Faqih Fatah Anshori Fazabinal Alim Feby Indirani François Villon François-Marie Arouet (Voltaire) Frankfurt Book Fair 2015 Franz Kafka Franz Schubert Franz Wisner Frederick Delius Friedrich Nietzsche Friedrich Schiller Fritz Senn FX Rudy Gunawan G. J. Resink Gabriel García Márquez Gabriela Mistral Gerson Poyk Goenawan Mohamad Goethe Hamid Dabashi Hardi Hamzah Hasan Junus Hazrat Inayat Khan Henri de Régnier Henry Lawson Hera Khaerani Hermann Hesse Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ignas Kleden Igor Stravinsky Imam Nawawi Indra Tjahyadi Inspiring Writer Interview Iskandar Noe Jakob Sumardjo Jalaluddin Rumi James Joyce Jean-Paul Sartre Jiero Cafe Johann Sebastian Bach Johannes Brahms John H. McGlynn John Keats José de Espronceda Jostein Gaarder Kamran Dikarma Katrin Bandel Khalil Gibran (1883-1931) Koesoema Affandi Koh Young Hun Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Koskow Kulya in the Niche of Philosophjy Laksmi Pamuntjak Laksmi Shitaresmi Lathifa Akmaliyah Laurencius Simanjuntak Leila S Chudori Leo Tolstoy Lontar Foundation Lorca Lord Byron Ludwig Tieck Luís Vaz de Camões Lutfi Mardiansyah Luthfi Assyaukanie M. Yoesoef M.S. Arifin Mahmoud Darwish Mahmud Ali Jauhari Mahmudi Maman S. Mahayana Marco Polo Martin Aleida Mathori A Elwa Max Dauthendey Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Michael Kumpfmüller Michelangelo Milan Djordjevic Minamoto Yorimasa Modest Petrovich Mussorgsky Mozart Mpu Gandring Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Yasir Mulla Shadra Nenden Lilis A Nikmah Sarjono Nikolai Andreyevich Rimsky-Korsakov Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nizar Qabbani Noor H. Dee Notes Novel Pekik Nunung Deni Puspitasari Nurel Javissyarqi Octavio Paz Orasi Budaya Orhan Pamuk Pablo Neruda Panos Ioannides Patricia Pawestri Paul Valéry Paul van Ostaijen PDS H.B. Jassin Penerbit SastraSewu Percy Bysshe Shelley Pierre de Ronsard Poems Poetry Pramoedya Ananta Toer Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Setia Pyotr Ilyich Tchaikovsky R. Ng. Ronggowarsito (1802-1873) Rabindranath Tagore Radhar Panca Dahana Rainer Maria Rilke Rakai Lukman Rama Dira J Rambuana Read Ravel Rengga AP Resensi reviewer RF. Dhonna Richard Strauss Richard Wagner Ridha al Qadri Robert Desnos Robert Marcuse Ronny Agustinus Rosalía de Castro Ruth Martin S. Gunawan Sabine Müller Samsul Anam Santa Teresa Sapardi Djoko Damono Sara Teasdale Sasti Gotama Saut Situmorang Schreibinsel Self Portrait Nurel Javissyarqi by Wawan Pinhole Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Short Story Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeprijadi Tomodihardjo Sofyan RH. Zaid Solo Exhibition Rengga AP Sony Prasetyotomo Sri Wintala Achmad Stefan Zweig Stefanus P. Elu Subagio Sastrowardoyo Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Suryanto Sastroatmodjo Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahruddin El-Fikri T.S. Eliot Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Tengsoe Tjahjono Thales The World Readers Award Tito Sianipar Tiya Hapitiawati To Take Delight Toeti Heraty Tunggul Ametung Ulysses Umar Junus Unknown Poet From Yugoslavia Usman Arrumy Utami Widowati Vladimir Nabokov W.S. Rendra Walter Savage Landor (1775-1864) Watercolour Paint Wawan Eko Yulianto Wawan Pinhole Welly Kuswanto Wildani Hefni William Blake William Butler Yeats Wizna Hidayati Umam World Letters X.J. Kennedy Yasraf Amir Piliang Yasunari Kawabata Yogas Ardiansyah Yona Primadesi Yuja Wang Yukio Mishima Z. Afif Zadie Smith Zeynita Gibbons